Ruang Narasi
SINDIKASI TJOKRO CORNER
Tjokroisme: Monoteisme Dialektika Historis
Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator - H.O.S. Tjokroaminoto

Bangunkan dan Didik Rakyat!


TJOKROCORNER, CUKILAN -
Perjuangan di tengah medan kebangsaan dan keumatan, dalam pandangan Tjokroaminoto, mestilah berbasis pada kondisi obyektif rakyat. Dari sanalah lokomotif perjuangan digerakkan.

Ini bermakna bahwa untuk mengubah kondisi rakyat, modal utamanya adalah kekuatan rakyat itu sendiri. Karena rakyat punya potensi kekuatan besar, tinggal perlu diaktualkan.

Tugas para pemimpinlah memandu transformasi sosial dengan membangunkan rakyat, yang ibarat kata sedang tertidur lelap dininabobokan oleh realitas kesejahteraan semu.

Tjokroaminoto yakin sedalam-dalamnya, "Apabila rakyat sudah bangun dari tidurnya, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi pergerakannya.

Sejalan dengan teriakan Marco Kartodikromo, "Didiklah rakyat dengan pergerakan", Tjokro menjatuhkan pilihan pada upaya persatuan, melalui organisasi pergerakan berbasis Islam.

Lalu, mengapa Islam? Ini bukan semata karena sentimen keagamaan dan politik identitas sempit. Pilihan ini didasari oleh analisis geopolitik dan geostrategis bahwa Islam me jadi anutan mayoritas anak bangsa.

Tentu saja, Islam yang dimaksud oleh Sang Guru Bangsa adalah Islam yang sejati, Islam yang peduli dan mengabdi pada rakyat, bukan Islam yang kehilangan watak sosialisnya.

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Syarikat Islam Indonesia | Pemuda Muslimin Indonesia | KasmanPost
Copyright © 2025 - TJOKRO CORNER - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger