Kegiatan ini mirip kegiatan prajabatan untuk ASN baru atau kegiatan bela negara untuk warga sipil. Mungkin saja tujuannya juga serupa, yaitu bagaimana meletakkan cinta NKRI dan menanamkan tanggungjawab dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah.
Cuma ada beberapa catatan yang menjadi sorotan, di antaranya apakah ini urgen dilakukan atau sekadar program gagah-gagahan Bapak Presiden dengan menghadirkan orientasi ala militer bahkan menggunakan seragam loreng semi militer.
Baca juga: Akankah PSII Kembali Berkiprah Di Kancah Politik Indonesia?
Bagimana tidak? Sehari sebelumya, dilaksanakan pelantikan serentak yang dipusatkan di Istana Kepresidenan Jakarta sudah mengundang banyak perhatian. Animo orang dekat Kepala Daerah begitu tinggi sehingga tiket pesawat dua hari sebelum pelantikan ludes terjual, dengan harga tinggipun masih ada yang beli.
Bahkan ada beberapa daerah yang boiking satu pesawat untuk menyaksikan kepala daerahnya dilantik. Kegiatan pelantikan ini yang diuntungkan adalah maskapai penerbangan.
Penginapan di Jakarta selama tiga hari, baik hotel maupun wisma juga laris manis. Tentunya yang lain, juga mengikut ketiban rezeki. Sebut saja pedagang asongan, angkot dan penyedia oleh-oleh. Ya, kalau melihat dari sini tentu baik, semoga saja tidak menggunakan uang negara dalam memobilisasi massa ke Jakarta.
Baca juga: Tenggelamnya Gerakan Sarekat Islam Indonesia dalam Percaturan Politik Indonesia Saat Ini
Dua kegiatan ini perlu dicermati, kalu memang bermanfaat sebagaimana yang ada di kepala pencetus kegiatan, kita perlu memberi apresiasi yang setingi tingginya.
Tapi kalau hanya sekadar gagah-gagahan, sangat disayangkan karena sudah sangat menyita waktu, tenaga dan materi. Ya, kita lihat saja kinerja kepala daerah yang akan datang, apakah semakin baik atau sama sekali tidak ada pengaruh kegiatan ini bahkan jangan sampai semakin buruk.
Tulisan ini dipersembahkan oleh Kartomas, S.Pd. Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia.
Posting Komentar