TJOKROCORNER, REPORTASE - Hari ini (26.02.2025), Aliansi Front Syarikat Islam Indonesia Kabupaten Garut, yang terdiri dari Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), dan Pemuda Muslimin Indonesia Cabang Garut, menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Garut.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Dinas Industri dan Perdagangan yang dianggap tidak adil terhadap pedagang kecil di Pasar Samarang.
Baca juga: Rekomendasi Terpenting Rakornas Pemuda Muslimin Indonesia: Kuatkan Perkaderan!
Para pedagang kecil di Pasar Samarang telah lama merasakan dampak negatif dari kebijakan yang diterapkan oleh Dinas Industri dan Perdagangan. Mulai dari penataan pasar yang tidak berpihak pada pedagang kecil hingga biaya sewa lapak yang memberatkan, semua ini menambah beban mereka yang sudah berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ironisnya, keluhan dan aspirasi mereka seakan tidak mendapat perhatian serius dari DPRD setempat, yang seharusnya menjadi wakil rakyat dan penyambung lidah masyarakat.
Ketika saluran komunikasi formal tidak lagi efektif, demonstrasi menjadi pilihan terakhir bagi masyarakat untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka. Aksi hari ini bukan hanya sekadar unjuk rasa, tetapi juga simbol perlawanan terhadap ketidakadilan yang dirasakan oleh pedagang kecil.
Dengan turun ke jalan, mereka berharap suara mereka didengar dan direspons oleh pihak berwenang.
Namun, pertanyaannya adalah, mengapa harus menunggu hingga masyarakat turun ke jalan untuk mendapatkan perhatian? DPRD sebagai representasi rakyat seharusnya proaktif dalam menyerap dan menindaklanjuti aspirasi warganya.
Ketidakpedulian atau lambannya respons hanya akan memperburuk situasi dan menambah ketidakpercayaan publik terhadap lembaga legislatif.
Aksi demonstrasi ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan permasalahan masyarakat, khususnya mereka yang berada di sektor informal seperti pedagang kecil.
Kebijakan yang dibuat harus mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh dan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak.
Di sisi lain, masyarakat diharapkan tetap menjaga ketertiban dan kedamaian dalam menyampaikan aspirasinya.
Baca juga: Proyek Dekolonisasi Pikiran Untuk SII Masa Depan
Demonstrasi yang dilakukan dengan damai dan tertib akan lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan mendapatkan simpati dari berbagai pihak.
Semoga aksi hari ini menjadi titik balik bagi DPRD Garut dan instansi terkait untuk lebih responsif dan peduli terhadap aspirasi masyarakat.
Karena pada akhirnya, keberhasilan sebuah pemerintahan diukur dari seberapa baik mereka mendengar dan memenuhi kebutuhan rakyatnya. (Ardinal)
Posting Komentar