TJOKROCORNER, OPINI - "Aku menjamin satu rumah di tepi sorga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia yang benar" (HR Abu Daud dari Abu Umamah).
Haji Omar Said Tjokroaminoto, atau lebih dikenal sebagai Tjokroaminoto, adalah seorang tokoh nasional Indonesia yang lahir pada tahun 1882 di Ponorogo, Jawa Timur. Ia adalah seorang pemimpin agama, politik, dan sosial yang sangat berpengaruh di Indonesia pada awal abad ke-20.
Tjokroaminoto memiliki pemahaman yang mendalam tentang ka'bah, yang merupakan tempat suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi. Bagi Tjokroaminoto, Ka'bah bukan hanya sebuah tempat fisik, tetapi juga simbol keesaan Allah dan kesatuan umat Islam.
Tjokroaminoto melihat ka'bah sebagai pusat spiritual umat Islam, tempat di mana umat Islam dapat memfokuskan diri pada Allah dan meninggalkan perbedaan-perbedaan dunia. Ia juga melihat ka'bah sebagai simbol perjuangan umat Islam untuk mencapai keadilan dan kesetaraan.
Pemahaman Tjokroaminoto tentang ka'bah memiliki pengaruh yang signifikan pada pemikiran dan tindakannya. Ia menggunakan pemahaman ini sebagai dasar untuk membangun gerakan sosial dan politik yang berorientasi pada keadilan dan kesetaraan.
Tjokroaminoto juga menggunakan pemahaman ini untuk mempromosikan kesatuan umat Islam dan mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka. Ia percaya bahwa dengan memfokuskan diri pada ka'bah sebagai simbol keesaan Allah, umat Islam dapat mencapai kesatuan dan kekuatan yang lebih besar.
Dalam buku Tariq Agama Islam (2022) yang ditulis oleh Tjokroaminoto sendiri pun menjelaskan bahwa ka’bah merupakan tempat suci pertama.
Tjokro mengutip penjelasan Sir William Muir dalam bukunya berjudul Life of Muhammad, bahwa memang tempat sembahyang orang-orang yang beragama tertua di Mekah adalah ka’bah, yang juga dijadikan pusat ziarah dan haji yang berlangsung berabad-abad lalu.
Namun pemahaman di masa kiwari ini sangat berbeda jauh, salah satunya adalah apa yang dikatakan Daniel Gibson.
Daniel Gibson, seorang penulis Kanada yang mempelajari sejarah awal Arabia dan Islam. Menulis Ka’bah: Early Islamic Qiblas: A Survey Of Buildings Built Between (2017).
Di sana ia mengemukakan klaim bahwa masjid-masjid awal berorientasi ke arah Petra, bukan ke arah Mekkah atau Yerusalem sebagaimana yang diterima secara tradisional oleh para arkeolog dan sejarawan Islam.
Gibson dengan hasil riset yang dilakukan bertahun-tahun ini meruntuhkan kemapanan penulisan historis awal mengenai ka’bah. Bahkan menganggap para penulis sejarah awal seperti Ibnu Ishak itu, kekeliruan.
Ia mengatakan bahwa tempat suci itu tidak di Mekah tapi di Patra, Yordania. Apa yang di ungkapkan ini dilakukan dengan data-data dari hasli survei masjid-masjid awal yang dibangun dari abad ke 6 sampai 7 masehi.
Gibson dengan ketajamannya, ia mengatakan bahwa dalam Quran pun secara spesifik tidak menjelaskan detail dimana letak kota suci sebenarnya. Meski ia tahu bahwa ada referensi hadis yang mengurai dengan jelas dan detail.
Tetapi secara realitas ketika Gibson meneliti di Mekah, apa yang diungkapkan Bukhari dan perawi lainya tak ada kesemaan secara geografis dengan deskripsi dari hadis tersebut. Justru Gibson menemukan letak kota Petra Yordania lah yang serupa dengan penggambaran hadis itu.
Meski perbedaan pemahaman ini, Tjokroaminoto dan Daniel Gibson mengaggap bahwa ini merupakan bagian penting dari pemikiran dan tindakannya.
Ia melihat ka'bah sebagai simbol keesaan Allah dan kesatuan umat Islam, dan menggunakan pemahaman ini sebagai dasar untuk membangun gerakan sosial dan politik yang berorientasi pada keadilan dan kesetaraan.
Artinya perbedaan ini hanyalah bagian dari jalan masing-masing untuk melihat ka’bah ini sebagai simbol suci yang harus di jaga.
Karenanya itu, tiada salahnya memahami sesuatu selama itu berdasar dengan bukti yang jelas. Dan sebagai muslim sejati, sekali pun ada riset atau penelitian yang lain dengan hipotesa yang berbeda maka harus menghargai pendapat orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Ikhtilafu ummati rahmah", Perbedaan pendapat umatku merupakan sebuah rahmat.
Ahmad Abdul Basyir, S.E. Pengurus Pimpinan Cabang Pemuda Muslimin Indonesia Kab. Takalar.
Posting Komentar