Ruang Narasi
SINDIKASI TJOKRO CORNER
Tjokroisme: Monoteisme Dialektika Historis
Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator - H.O.S. Tjokroaminoto

Prototipe Kader Gerakan Sarekat Islam dalam Perspektif H.O.S. Tjokroaminoto


TJOKROCORNER, OPINI -
Sarekat Islam (SI) merupakan organisasi pergerakan awal di Indonesia yang memiliki peran besar dalam membangun kesadaran politik, ekonomi, dan sosial rakyat pribumi. 

Sebagai pemimpin utama SI, H.O.S. Tjokroaminoto tidak hanya mengembangkan strategi gerakan, tetapi juga merumuskan karakter kader yang ideal. Ia membangun kader-kader yang berlandaskan pada nilai Islam, nasionalisme, dan ekonomi kerakyatan.

Dalam konteks pergerakan hari ini, masih relevankah prototipe kader yang dirancang oleh Tjokroaminoto? Kajian ini akan membedah karakteristik kader gerakan SI berdasarkan pemikiran Tjokroaminoto dan bagaimana model ini dapat diaktualisasikan dalam gerakan Islam dan sosial-politik saat ini.

Landasan Pemikiran H.O.S. Tjokroaminoto

Pemikiran Tjokroaminoto dapat disarikan dari berbagai pidato, tulisan, dan gerakannya selama memimpin Sarekat Islam. Beberapa gagasan utama yang membentuk prototipe kader SI antara lain:

1. Islam sebagai Landasan Perjuangan

Tjokroaminoto melihat Islam bukan hanya sebagai agama, tetapi sebagai sistem kehidupan yang mencakup politik, ekonomi, dan sosial.

Dalam karyanya Islam dan Sosialisme (1924), ia menegaskan bahwa Islam harus menjadi dasar perjuangan melawan penindasan.

2. Pendidikan dan Pencerahan Rakyat

Kader SI harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang Islam dan ilmu sosial-politik.

Ia menekankan pentingnya pendidikan untuk membebaskan rakyat dari kebodohan dan manipulasi elite kolonial.

3. Ekonomi Kerakyatan dan Kemandirian Nasional

Tjokroaminoto menolak kapitalisme kolonial dan mengusulkan sistem ekonomi berbasis koperasi serta usaha kolektif rakyat.

Ia mengajarkan bahwa kader SI harus memiliki etos kerja tinggi dan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi umat.

4. Kader sebagai Pemimpin Perubahan Sosial

Seorang kader harus memiliki keberanian menghadapi ketidakadilan dan mampu menjadi pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak.

Ia menanamkan prinsip bahwa kader SI harus menjadi pemikir, organisator, dan eksekutor dalam perjuangan sosial.

5. Persatuan dan Kedisiplinan dalam Gerakan

Ia mengajarkan bahwa pergerakan harus memiliki sistem organisasi yang kuat dan disiplin tinggi.

Kader SI tidak boleh terpecah oleh kepentingan golongan, tetapi harus bersatu dalam perjuangan Islam dan kebangsaan.

Prototipe Kader Gerakan Sarekat Islam

Berdasarkan pemikiran di atas, dapat disusun prototipe kader SI menurut H.O.S. Tjokroaminoto sebagai berikut:

1. Kader Berlandaskan Tauhid dan Akhlak Islam

•Menjadikan Islam sebagai dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.

•Memiliki integritas moral yang tinggi, menjunjung nilai kejujuran, keadilan, dan keberpihakan kepada rakyat.

•Menolak segala bentuk kolonialisme, kapitalisme, dan feodalisme yang bertentangan dengan prinsip Islam.

2. Kader Intelektual dan Ideologis

•Memiliki wawasan luas tentang Islam, politik, ekonomi, dan sejarah perjuangan bangsa.

•Aktif dalam diskusi dan kajian untuk memperdalam pemahaman ideologi pergerakan.

•Tidak mudah terpengaruh oleh propaganda atau narasi yang melemahkan perjuangan Islam dan kebangsaan.

3. Kader yang Mandiri secara Ekonomi

•Tidak menggantungkan diri pada bantuan asing atau oligarki yang dapat melemahkan independensi gerakan.

•Mengembangkan usaha kolektif berbasis koperasi, pertanian, perdagangan, atau sektor ekonomi lain yang memperkuat kemandirian umat.

•Menolak sistem ekonomi eksploitatif yang memperkaya segelintir elite dengan mengorbankan rakyat kecil.

4. Kader Organisator dan Penggerak Massa

•Mampu membangun jaringan pergerakan yang solid di berbagai lapisan masyarakat.

•Menjadi pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga turun langsung ke rakyat untuk membimbing dan membela hak-hak mereka.

•Menguasai strategi mobilisasi dan pengorganisasian massa untuk memperjuangkan perubahan sosial.

5. Kader yang Berjiwa Persatuan dan Kedisiplinan

•Tidak terpecah oleh perbedaan faksi dalam pergerakan, tetapi mencari titik temu demi kepentingan umat dan bangsa.

•Memiliki kedisiplinan tinggi dalam menjalankan tugas organisasi dan tetap teguh dalam perjuangan meskipun menghadapi tekanan.

•Tidak mudah tergiur oleh tawaran kompromi politik yang mengkhianati cita-cita perjuangan.

Aktualisasi Prototipe Kader SI dalam Gerakan Masa Kini

Dalam konteks saat ini, nilai-nilai yang diajarkan Tjokroaminoto tetap relevan dan dapat diterapkan dalam gerakan Islam dan kebangsaan. Beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan adalah:

1. Revitalisasi Pendidikan Kader

•Menyelenggarakan kajian-kajian ideologi Islam dan kebangsaan secara rutin.

•Mengembangkan kurikulum pendidikan kader berbasis nilai-nilai perjuangan Sarekat Islam.

•Mempersiapkan generasi muda dengan pemahaman yang kuat tentang Islam dan realitas sosial-politik.

2. Pembangunan Ekonomi Kolektif

•Mendirikan koperasi dan usaha berbasis komunitas untuk membangun kemandirian ekonomi umat.

•Mengembangkan strategi bisnis dan investasi yang berorientasi pada keadilan sosial.

•Memutus ketergantungan ekonomi dari sistem kapitalisme global yang merugikan rakyat kecil.

3. Pembangunan Jaringan dan Organisasi yang Solid

•Menghidupkan kembali semangat organisasi massa seperti Sarekat Islam dalam bentuk yang lebih modern.

•Menggalang persatuan antarorganisasi Islam, nasionalis, dan sosialisme berbasis rakyat.

•Mengembangkan strategi pergerakan yang tidak hanya berfokus pada isu jangka pendek, tetapi juga membangun perubahan sistemik.

4. Gerakan Politik yang Berbasis Rakyat

• Mendorong kader-kader Islam untuk aktif dalam politik dengan membawa misi perubahan.

• Memastikan bahwa kader yang masuk dalam sistem politik tetap berpegang teguh pada nilai-nilai perjuangan Islam dan kebangsaan.

• Menghindari jebakan politik pragmatis yang hanya menguntungkan segelintir elite.

Pemikiran dan strategi kaderisasi H.O.S. Tjokroaminoto masih sangat relevan dalam membangun gerakan Islam dan kebangsaan saat ini. 

Prototipe kader SI yang ia rancang adalah kader yang berlandaskan Islam, cerdas secara intelektual dan ideologis, mandiri secara ekonomi, mampu mengorganisir massa, serta memiliki semangat persatuan dan disiplin tinggi.

Dalam menghadapi tantangan zaman, gerakan Islam perlu menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan Tjokroaminoto dengan membangun sistem kaderisasi yang lebih kuat, mengembangkan ekonomi umat, dan memperjuangkan keadilan sosial di ranah politik dan masyarakat. 

Jika nilai-nilai ini dapat diimplementasikan, maka gerakan Islam tidak hanya menjadi simbol, tetapi menjadi kekuatan nyata dalam membawa perubahan menuju Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

"Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, maka menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator" – H.O.S. Tjokroaminoto.

Tulisan ini ditorehkan oleh Ardinal Bandaro Putiah, Ketua III Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Syarikat Islam Indonesia | Pemuda Muslimin Indonesia | KasmanPost
Copyright © 2025 - TJOKRO CORNER - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger